Mitos Pohon Beringin Kembar Alun-Alun Selatan Yogyakarta

Minggu, 16 Oktober 2016


Indonesia Wow Banget - Kasultanan Yogyakarta merupakan salah satu kerajaan Islam di pulau Jawa yang mempunyai Alun-alun yang luas yang terdapat pada bagian depan Keraton Yogyakarta yaitu (Alun-alun Utara ) dan alun-alun yang terdapat pada bagian belakang keraton yogyakarta yaitu ( Alun-alun Selatan ). Kedua alun-alun tersebut mempunyai fungsinya masing-masing.

Manakala Alun-alun Utara merupakan tempat berkumpul bagi masyarakat yang mempunyai watak ribut maka alun-alun Selatan berfungsi sebagai penyeimbang watak tesebut.

Alun-alun Kidul Yogyakarta dikenal dengan nama Alkid diyakini sebagai tempat istirahat ( palereman ) bagi para Dewa. Oleh karena itu alun-alun tersebut sekarang ini banyak digunakan orang sebagai tempat ngleremke ati atau menentramkan hati banyak orang.

Pada masa lalu, Alun-alun kidul yogyakarta ini banyak digunakan untuk acara-acara tertentu seperti latihan ketangkasan prajurit keraton, berbagai kegiatan latihan digelar seperti :

  • Setonan : ketangkasan berkuda.
  • Manahan : lomba memanah dengan posisi duduk bersila.
  • Rampok Macan : lomba adu harimau.
  • Masangin : Latihan konsentrasi dengan berjalan diantara dua pohon beringin (ringin kurung) yang berada di tengah Alkid dengan mata tertutup.
  • Saat ini sudah tidak ada prajurit yang melakukan latiihan ketangkasan di tempat tersebut. Areal yang terbuka dan berfungsi sebagai ruang publik dan arena hiburan untuk masyarakat. Setiap hari, tempat ini banyak didatangi oleh masyarakat dari berbagai usia.


Walaupun sudah banyak perubahan fungsi dari Alun-alun Kidul, setidaknya ada satu hal yang tidak berubah yaitu tetap mampu menjadi tempat untuk menenangkan hati. Walaupun sekedar duduk-duduk dan bercengkrama sambil menyaksikan aktivitas yang dilakukan orang di dalam Alun-alun Kidul.

Sebagai salah satu icon Yogyakarta selain Tugu Jogja, Malioboro, Keraton dan Tamansari, Alun-alun Kidul merupakan salah tujuan wisata favorit wisatawan. Alun-alun Kidul merupakan tempat yang wajib dikunjungi bagi para pendatang yag bermukim di Yogyakarta sebelum kembali pulang ke daerah asalnya masing-masing.


Ritual Laku Masangin

Aktivitas yang dapat dilakukan di Alun-alun Kidul Yogyakarta sangat beragam, akan tetapi aktivitas yang paling populer adalah laku masangin. Menurut mitos yang dipercaya turun temurun, bagi siapa saja yang berhasil melakukan masangin maka orang tersebut hatinya bersih dan permohonannya akan terkabul. Walaupun sudah banyak orang yang tidak percaya namun tetap saja siapapun akan penasaran untuk mencobanya sebagai obat penasaran.

Kondisi Alkid pada pagi hari biasanya digunakan oleh para ibu untuk mengasuh anaknya yang masih kecil, terdapat penjual jajanan, dan juga akan terlihat anak-anak sekolah yang menggunakan tepat tersebut untuk tempat berolah raga.

Menjelang sore Alkid mulai ramai dikunjungi oleh rombongan keluarga yang refresing menghabiskan waktu menunggu adzan Magrib. Setelah malam suasana akan semakin bertambah ramai dikunjungi oleh wisatawan yang mencoba melakukan masangin atau sekedar untuk kumpul-kumpul di tepi jalan. Suasana akan bertambah indah karena lampu hias disana sini mulai menampakkan dirinya di malam hari.

Terdapat menu khas yang terdapat di tempat ini , sambil duduk duduk menikmati makanan di angkringan atau lesehan, wisatawan dapat memesan minuman khas yang disediakan di warung tesebut yaitu wedang bajigur, wedang ronde dan jagung bakar.

Pada waktu-waktu tertentu dari pihak keraton menggelar pagelaran wayang kulit di Sasono Hinggil Dwi Abad. Selain itu pada waktu tertentu menjelang upacara Grebeg, wisatawan dapat melihat kesibukan persiapan para prajurit Keraton yang akan bertugas dalam upacara Grebeg. Di Alun-alun Kidul para prajurit berkumpul melakukan gladi resik sebelum perayaan.

Alun-alun Kidul sesuai namanya berarti berada di sebelah Selatan atau belakang Keraton Yogyakarta. Secara administratif Alun-alun Kidul masuk dalam Kecamatan Keraton Daerah Istimewa Yogyakarta.

Alun-alun Kidul dapat dengan mudah dijangkau dari manapun karena berlokasi di belakang Keraton Yogyakarta yang notabene jantung kota Yogyakarta.

Dari Malioboro atau titik nol km : dapat ditempuh dalam waktu 15 menit menggunakan becak atau andong. Dalam perjalanan anda akan melewati bekas pasar burung Ngasem dan salah satu istana air Tamansari.
Jika menggunakan kendaraan umum dapat memilih bus kota jalur 5, kemudian turun di Plengkung Gading – berjalan ke arah utara sekitar 5 menit – Alun-alun Kidul.
Fasilitas yang terdapat di Alun-alun Kidul antara lain :

Jasa penyewaan penutup mata untuk melakukan Masangin Rp.3.000,-
Jasa penyewaan sepeda tandem Rp.10.000,- per 4 putaran Alkid untuk sepeda tandem 2, sedangkan untuk sepeda tandem 3 hanya tiga kali putaran.
Becak mini tarif meyesuaikan / nego
Odong-odong dan sejenisnya Rp.3.000 – Rp.6.000
Penjual makanan dan minuman
Jajanan khas tiap sore menjelang malam adalah otak-otak dan tempura
Jajanan menjelang malam adalah jagung bakar dan roti bakar, sedangkan minumannya berupa wedang ronde dan wedang bajigur.